Perjalanan Kopi
Rutinitas minum kopi bahkan sudah menjadi bagian hidup masa kini. Kopi memang merupakan salah satu minuman populer dunia, namun...seberapa jauhkah pengetahuan anda tentang kopi?
Rutinitas minum kopi bahkan sudah menjadi bagian hidup masa kini. Kopi memang merupakan salah satu minuman populer dunia, namun...seberapa jauhkah pengetahuan anda tentang kopi?
Kopi
muncul pertama kali di daratan Afrika. Hingga abad ke-10, orang
Ethiopia terbiasa mencampur kopi dengan lemak hewan kemudian mencetaknya
dalam bentuk bola-bola kecil untuk dimakan selama melakukan perjalanan
jauh. Pada abad ke-13, khasiat yang terkandung di dalam kopi mulai
diteliti dan dimanfaatkan oleh sebagian kaum untuk membantu menjalankan
ibadahnya tanpa terganggu oleh rasa kantuk. Sejak saat itu, muncul
warung-warung kopi sebagai tempat pertemuan yang banyak disukai orang.
Warung
kopi yang dibuka di Inggris pada tahun 1637 merupakan yang pertama di
benua Eropa. Dalam kurun waktu 30 tahun, warung kopi berubah menjadi
tempat interaksi sosial masyarakat dari berbagai kalangan termasuk
politikus.
Negara
kita merupakan salah satu penyumbang terbesar komoditi kopi di dunia.
Jenis kopi yang paling banyak diperdagangkan di dunia adalah kopi
Arabika yang diproduksi sebanyak 75% dan sisanya adalah kopi Robusta.
Indonesia menyumbang 10% dari total produksi kopi Arabika dan 90% dari
total produksi kopi Robusta.
Kopi
Arabika merupakan kopi tradisional dan berkualitas tinggi, sedangkan
kopi robusta yang cenderung lebih pahit dan asam banyak digunakan karena
aromanya. Kopi Jawa, Luwak (andalan Indonesia), Sumatera, Lampung,
Bali, Brazil, dan Milan merupakan jenis dari kopi Robusta. Konon cita
rasa kopi turut ditentukan oleh tempat tumbuh tanaman kopi tersebut.
Seiring
pergantian waktu, kopi pun mengalami perkembangan dari segi racikan,
varian rasa, bahkan perkembangan tersebut berimbas pada warung kopi.
Jika jaman dulu, kopi disajikan secara sederhana -dengan menu spesial
kopi tubruk dalam gelas belimbing- sementara warung kopi pun cukup
tradisional dengan bangku kayunya, dalam dekade terakhir telah
bermunculan kedai-kedai kopi yang lebih eksklusif dan menawarkan
berbagai macam sajian kopi. Kedai-kedai kopi yang sering disebut ‘coffee shop‘
atau ‘kafe’ ini memberikan tampilan kopi lebih menarik, dalam cangkir
maupun mug dengan bentuk yang khas. Begitu pula dengan kursi yang nyaman
dan ruangan ber-AC serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang
mampu membuat pengunjung betah berlama-lama menikmati kopi, seperti TV
kabel, hot spots, live music, dan lain-lain.
Mewabahnya
kedai kopi impor maupun lokal inilah yang sedang melanda Jogja. Bagi
warga Jogja yang menyukai kopi, namun belum terbiasa ‘nongkrong’ dicoffee shop,
rasanya patut mencoba menyambanginya. Rasa kopi yang ditawarkan cukup
banyak, tentunya dengan harga bervariasi pula. Kopi yang disajikan di coffee shop tidak hanya berasal dari biji kopi lokal, namun juga diimpor dari luar negeri.
Peracik kopi di coffee shop pun bukan orang sembarangan. Seorang barista -peracik kopi- di coffee shop tersebut
tentunya cukup handal dalam mengkombinasikan bahan-bahan untuk
menciptakan menu kopi nikmat. Keahlian barista dalam meracik kopi dari
bentuk coffee bean (biji kopi) hingga siap minum, menjadi salah satu modal coffee shop untuk menarik pelanggan. Barista juga harus menguasai teknik menggiling kopi dengan grainder (semacam mesin giling penghalus kopi) dan proses tamping (pemadatan), sebab tidak semua kopi dicoffee shop berbahan kopi instan.
Bagi Anda yang ingin menjajal kopi di coffee shop,
tak ada salahnya untuk mengenal jenis-jenis sajian minuman kopi
terlebih dahulu. Seperti varian pizza atau pasta, Italia juga
mengembangkan varian sajian minuman kopi.
± Espresso, merupakan paduan tiga kekuatan kopi, yaitu aroma, kekentalan, dan rasa yang dahsyat. Perpaduan cita rasa kopi ini mengantarkan espresso menjadi salah satu minuman yang digemari oleh penggemar kopi.
± Americano atau American-style coffee, lebih encer daripada espresso dan disajikan dalam gelas besar.
± Doppio atau double shot, kandungan espresso-nya
dua kali lebih banyak dibanding yang biasa. Mengandung kopi yang amat
pekat dan terbilang berat bagi mereka yang bukan peminum kopi.
± Freddo, disebut juga dengan iced coffee.
± Hag, kopi tanpa kafein.
± Latte, kopi yang dipadukan dengan susu panas, nikmat sebagai menu sarapan.
± Cappucino, espresso dikombinasikan dengan busa susu, dengan taburan coklat atau kayu manis bubuk di atasnya.
± Macchiato, cappuccino dalam ukuran kecil.
± Marocchino, espresso dipadukan dengan sedikit susu panas dan coklat bubuk.
± Granita di caffe con panna, jenis minuman kopi dingin es salju dan whipped cream di atasnya.
Selain menyajikan jenis-jenis minuman kopi racikan ala Italia di atas, coffee shopbiasanya juga menyajikan kopi lokal, kopi iced blend, kopi dengan paduan buah alpukat, milk shake dengan rasa kopi, irish coffee (kopi dengan paduan Irish whiskey)
serta tak ketinggalan kopi yang dipadukan dengan kalua yaitu alkohol
berkadar rendah dan beraroma kopi dengan perbandingan 1:2. Bahkan coffee shop juga menyajikan cake dan muffin dengan rasa kopi.
Fakta Tentang Kopi
Fakta Tentang Kopi
1-3 cangkir kopi sehari dapat membuat tubuh terasa segar, bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah lelah ataupun mengantuk. Kafein yang terkandung di dalam kopi dapat membantu merubah cadangan lemak menjadi energi. Jadi wajarlah bila kopi dapat dapat menstimulasi susunan saraf pusat (otak) menjadi lebih bersemangat dan meningkatkan gairah kerja dalam mengawali hari baru.
Namun, manfaat tersebut tidak berlaku bagi orang yang dalam pekerjaannya memerlukan ketelitian, kerapian, dan ketepatan menghitung, seperti matematika, menggambar, atau melukis. Sebaliknya, minuman kopi lebih tepat bagi orang yang belajar ilmu-ilmu sosial atau menghafal.
Bagi sebagian orang, minum kopi di pagi hari merupakan suatu kebutuhan. Kopi memang sebaiknya dikonsumsi di pagi hari untuk menambah tenaga dan semangat, bukan di malam hari ketika organ-organ tubuh sudah harus beristirahat.
Tidak semua orang dapat mengkonsumsi kopi, terutama jika orang tersebut menderita maag, atau memiliki penyakit tertentu. Mengkonsumsi kopi sebaiknya juga tidak berlebihan karena dapat menyebabkan insomnia, sakit kepala, maupun jantung berdebar-debar. Minum kopi sebanyak 8-10 cangkir dalam sehari sudah termasuk kategori berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar